PERBEDAAN EFEKTIFITAS PUDING SUSU DENGAN PUDING SUSU+KELOR TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA GIZI KURANG DI KENJERAN SURABAYA

Sya'diyah, Hidayatus (2017) PERBEDAAN EFEKTIFITAS PUDING SUSU DENGAN PUDING SUSU+KELOR TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA GIZI KURANG DI KENJERAN SURABAYA. Perpustakaan STIKES Hang Tuah. (Unpublished)

[thumbnail of dokumen.pdf] Text
dokumen.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of peer review puding susu+kelor.pdf] Text
peer review puding susu+kelor.pdf

Download (138kB)
[thumbnail of Turnitin Perbedaan Efektifitas Puding Susu.pdf] Text
Turnitin Perbedaan Efektifitas Puding Susu.pdf

Download (3MB)

Abstract

Abstrak Gizi buruk pada balita merupakan salah satu permasalahan pokok bangsa Indonesia karena berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia (Fitriyanti, 2012). Berdasarkan hasil wawancara dengan kader di Kenjeran Surabaya, bahwa masih terdapat balita yang berada di garis merah (BGM). Tanaman kelor (Moringa oleifera) adalah salah satu tanaman yang paling luar biasa yang pernah ditemukan, dimana kelor secara ilmiah merupakan sumber gizi berkhasiat obat yang kandungannya diluar kebiasaan kandungan tanaman pada umumnya, sehingga kelor diyakini memiliki potensi untuk menurunkan kekurangan gizi, kelaparan, serta mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit (Krisnadi, 2015).. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis perbedaan efektifitas puding susu dengan puding susu+kelor terhadap perubahan berat badan balita gizi kurang di Kenjeran Surabaya. Metode penelitian menggunakan Quasy-Eksperiment. Sampelnya adalah Balita yang mengalami gizi kurang atau berat badan kurang sebanyak 38 balita erdiri dari kelompok perlakukan dan kelompok kontrol dengan pendekatan Simple Random Sampling. Variable independen puding susu dan puding susu+kelor. Variable dependen: berat badan balita. Analisa dengan menggunakann uji statistik Independen t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi puding susu+kelor sebanyak 100 gram pagi dan siang selama 3 minggu dapat meningkatkan berat badan rata-rata 0.6 kg. Hasil uji paired t-test p value = 0.000 (p < a=0.05). Sedangkan hasil uji paired t-test pada kelompok dengan kontrol p value = 0.548 (p < a=0.05). Uji independent t-test menunjukkan adanya perbedaan setelah pemberian puding daun kelor dengan puding susu hasil p value = 0.035 (p < a=0.05). Pemberian puding daun kelor sebanyak 100 gram pagi dan siang selama 3 minggu secara rutin dapat meningkatkan berat badan pada balita dengan gizi kurang. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan berat badan pada balita gizi kurang dan mengurangi angka kejadian balita gizi kurang. Kata kunci : puding daun kelor, perubahan berat badan, balita gizi kurang.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: Unnamed user with email nadiaokty77@gmail.com
Date Deposited: 11 Nov 2019 03:11
Last Modified: 11 Nov 2019 03:11
URI: http://repository.stikeshangtuahsby-library.ac.id/id/eprint/180

Actions (login required)

View Item View Item